وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa (al-an'Aam 6:153)

DOA AKHIR DAN AWAL TAHUN

>> Monday, December 14, 2009

1) Doa merupakan suatu ibadat yang dianjur dan diperintahkan oleh Allah dan RasulNya SAW. Antaranya firman Allah SWT didalam Surah Ghaa-fir ayat 60:

وقال ربكم ادعوني أستجب لكم

Maksudnya: Dan Tuhan mu berfirman "Berdoalah kepadaKu niscaya Aku akan mustajabkan/perkenankan bagi mu.

2) Juga sabda Nabi Muhammad SAW didalam hadith riwayat al-Haa-kim:

الدُّعَاءُ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللهِ بِالدُّعَاءِ

Maksudnya: Doa itu memberi manafaat bagi apa yang telah terjadi dan apa yang belum terjadi, oleh itu hendaklah kamu berdoa wahai hamba-hamba Allah.

3) Secara umumnya setiap orang boleh berdoa pada bila-bila masa yang ia kehendaki berdasarkan perintah secara umum seperti ayat dan hadith diatas. Walaupun begitu, disana terdapat banyak hadith-hadith Nabi Muhammad SAW yang mengkhususkan masa/waktu, tempat dan keadaan untuk seseorang berdoa lebih-lebih lagi ia dijanjikan mustajab oleh Baginda SAW. Contohnya:

  • Doa antara azan dan iqamah (hadith riwayat Ahmad, Abu Daud, at-Tirmizi, an-Nasai, Ibnu Hibban).
  • Doa orang yang berjihad, mengerjakan haji dan umrah (hadith riwayat an-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, al-Haa-kim, al-Baihaqi).
  • Doa orang yang berpuasa (hadith riwayat al-Baihaqi).

4) Dari itu dapat kita fahami bahawa menetapkan masa/waktu, tempat dan keadaan untuk berdoa secara khusus memerlukan dalil untuk dipraktikkan. Jika tidak memiliki dalil maka kita telah mengada-adakan sesuatu yang tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasul SAW. Sabda Nabi Muhammad SAW didalam hadith riwayat Muslim:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Maksudnya: Barangsiapa yang mengerjakan satu amalan yang tidak kami perintahkan maka amalan itu tertolak (tidak diterima).

5) Bagi doa akhir dan awal tahun yang diamalkan secara berleluasa kini, bahkan telah diangkat menjadi "acara rasmi" tidak terlepas dari peringatan hadith diatas. Secara pasti tidak terdapat dalil khusus yang menetapkannya, sedangkan ia berkaitan dengan masa/waktu doa tersebut dibaca.

5) Timbul pertanyaan dari mana asalnya amalan yang tidak thabit daripada sunnah Nabi Muhammad SAW ini? Jawapannya kita lihat kitab Ishlah al-Masaa-jid karangan Muhammad Jamaa-luddin al-Qaa-simi (mukasurat 113 cetakan al-Maktab al-Islaa-mi,cetakan pertama 1422H/2001M) dengan katanya:

"Dan ia adalah doa yang direkacipta yang tidak sekali-kali diriwayatkan daripada Nabi SAW, tidak daripada sahabat-sahabatnya dan juga daripada at-Taa-bi'ien. Dan ia juga tidak sekali-kali diriwayatkan didalam mana-mana kitab hadith yang bersanad, tidak didalam kitab-kitab yang memuatkan hadith-hadith palsu. Ia adalah dari rekacipta sebahagian orang-orang yang dianggap syeikh yang hidup cara orang-orang fakir"

6) Inilah asal usul amalan ini.


Disediakan oleh Ust Ibrahim Mohd Raja al-Maniri

0 comments:

About This Blog

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP