وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa (al-an'Aam 6:153)

HADITH-HADITH LEMAH DAN PALSU - 6

>> Tuesday, December 22, 2009

MEMBACA SURAH (( يس )) DIKUBUR

مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَرَأَ ((يس)) غُفِرَ لَهُ

Maksudnya: Barangsiapa yang menziarahi kubur kedua-dua ibubapanya atau salah seorang dari kedua-duanya pada hari Jumaat lalu membaca surah Yaa-sin diampun baginya (dosanya).

1) Periwayat-periwayat Hadith:

-     Ibnu 'Adi
-     Abu Nu'aim
-     Abdul Ghani al-Maqdisi

3) Darjat Hadith:

-     Palsu

3) Sebabnya:

Didalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama Amar bin Ziyaa-d Abu al-Hasan at-Thaubaa-ni:

-     Kata Ibnu 'Adi: Ia mencuri hadith dari perawi-perawi kepercayaan ("Mencuri hadith" ini adalah lafaz kritikan yang menunjukkan kecacatan yang teruk mengiringi "pembohong" dan "pemalsu hadith").
-     Kata Ibnu Adi seterusnya: Ia juga membawa hadith-hadith palsu dan ia dituduh memalsukan hadith.
-     Kata ad-Daa-ruquthni: Ia memalsukan hadith.
-     Menurut az-Zahabi dan Ibnu Hajar: Amar bin Ziyaa-d at-Thaubaa-ni ini juga adalah Amar bin Ziyaa-d al-Baa-hili (Dengan maksud ia adalah individu yang sama). Kata Abu Haa-tim: Amar bin Ziyaa-d al-Baa-hili ini adalah pendusta lagi pembohong, ia memalsukan hadith.
-     Ibnu al-Jauzi meletakkan hadith ini didalam kitabnya al-Maudhuu-'aat (Hadith-hadith Palsu).


Disediakan oleh: Ustaz Ibrahim Mohd Raja al-Maniri.

Daftar Rujukan:

1) al-Kaa-mil, 'Abdullah bin 'Adi.
2) al-Jarh Wa Ta'dii-l, Abdur Rahman bin Abi Haa-tim ar-Raa-zi.
3) ad-Dhu'afak Wa al-Matruu-kii-n, 'Ali bin Umar ad-Daa-ruquthni.
4) ad-Dhu'afak Wa al-Matruu-kin, Abdur Rahman Ibnu al-Jauzi.
5) Mii-zan al-I'tidal, Syamsuddin az-Zahabi.
6) Lisan al-Mizaa-n, Ibnu Hajar al-'Asqalaa-ni.
7) al-Maudhuu'aat, Abdur Rahman Ibnu al-Jauzi.
8) al-Silsilah ad-Dho'iefah, Muhammad Naa-siruddin al-Albaa-ni.

0 comments:

About This Blog

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP