وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa (al-an'Aam 6:153)

HADITH-HADITH LEMAH DAN PALSU - 7

>> Saturday, January 2, 2010

MEMBACA SURAH (( ((الواقعة SETIAP MALAM

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ ((الواقعة)) كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أبداً

Maksudnya: Barangsiapa membaca Surah  الواقعة  setiap malam ia tidak akan ditimpa kefakiran selama-lamanya.

1) Periwayat-periwayat Hadith:

-     Ibnu as-Sunni
-     al-Baihaqi
-     al-Haa-rith bin Abu Usamaa-h

2) Darjat Hadith:

-     Lemah

3) Sebab-sebabnya:

Didalam sanadnya terdapat dua orang perawi yang dipertikaikan iatu Abu Sujaa' dan Abu Thoibah:

-    Kata az-Zahabi: Abu Sujaa' ini nakirah (bersendirian dalam meriwayatkan hadith yang pelik, menyalahi periwayatan perawi yang kepercayaan), tidak dikenali dan Abu Zhoibah (az-Zahabi memanggil Abu Thoibah dengan nama tersebut) siapa Abu Zhoibah !!!
-    Ucapan az-Zahabi keatas Abu Zhoibah (Abu Thoibah)-"siapa Abu Zhoibah"-  menunjukkan ia adalah perawi yang tidak dikenali.
-     Kemudian sanad hadith ini goncang sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar didalam kitabnya Lisaa-n al-Mii-zaa-n (Jilid 7 mukasurat 681 hingga 685, cetakan kedua Dar Ihyak at-Thuraa-th al-'Arabi, Beirut, Lubnan).
-     Sanadnya goncang kerana jalan periwayatannya ada yang menyebut Sujaa' dan ada yang menyebut Abu Sujaa'. Begitu juga ada yang menyebut  Abu Thoibah dan ada yang menyebut Abu Faa-thimah.

Kemudian hadith dengan lafaz diatas juga diriwayatkan oleh ad-Dailami tetapi ia berdarjat palsu kerana didalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama Ahmad bin Umar al-Yamaa-mi:

-     Kata as-Sayuu-thi: Ahmad al-Yamaa-mi adalah pembohong.


Disediakan oleh: Ustaz Ibrahim Mohd Raja al-Maniri


Daftar Rujukan:
1)  Amal al-Yaum Wa al-Lailah, Ibnu as-Sunni.
2)  Mii-zaa-n al-I'tidal, Syamsuddin az-Zahabi.
3)  Lisaa-n al-Mii-zaa-n, Ibnu Hajar al-'Asqalaa-ni.
4)  al-Silsilah ad-Dho'iefah, Muhammad Naa-siruddin al-Albaa-ni.

0 comments:

About This Blog

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP