وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa (al-an'Aam 6:153)

HADITH-HADITH LEMAH DAN PALSU - 8

>> Wednesday, January 6, 2010

TIDAK MENZIARAHI NABI MUHAMMAD SAW SEMASA MENGERJAKAN HAJI

مَنْ حَجَّ وَلَمْ يَزُرْنِي فَقَدْ جَفَانِي

Maksudnya: Barangsiapa mengerjakan haji dan ia tidak menziarahiku maka sesungguhnya ia telah menjauhkan dirinya dariku.

1) Periwayat-periwayat Hadith:

-     Ibnu 'Adi
-     Ibnu Hibbaa-n
-     ad-Daa-ruquthni

2) Darjat Hadith:

-     Palsu

3) Sebab-sebabnya:

Didalam sanadnya terdapat dua orang perawi yang bermasalah:

1) Muhammad bin Muhammad bin an-Nu'maa-n:

-    Kata ad-Daa-ruquthni: Kecelaan hadith ini datangnya dari Muhammad bin Muhammad bin an-Nu'man.
-     Kerana itu ad-Daa-ruquthni menuduhnya sebagai pembohong.
-     Kata Ibnu Hajar. Ia seorang yang matruk (Ditinggalkan hadithnya).

2) an-Nu'maa-n bin Syibl al-Baa-hili (Datuk kepada Muhammad bin Muhammad):

-     Kata Musa bin Haa-run (Beliau adalah murid kepada Imam Ahmad bin Hanbal dan guru kepada Imam at-Thobaraa-ni): Ia dituduh berdusta.
-    Kata Ibnu Hibbaa-n: Ia membawa dari perawi-perawi yang kepercayaan hadith yang huru hara/tidak tentu arah dan dari perawi-perawi yang teguh hadith yang terbalik-balik.

Ibnu al-Jauzi meletakkan hadith ini didalam kitabnya al-Maudhuu-'aat (Hadith-hadith palsu).

Disediakan oleh: Ustaz Ibrahim Mohd Raja al-Maniri

Daftar Rujukan:

1) al-Maudhuu-'aat, Abdur Rahman Ibnu al-Jauzi.
2) Mii-zaa-n al-I'tidal, Syamsuddin az-Zahabi.
3) Siyar A'Lam an-Nubalaa-k, Syamsuddin az-Zahabi.
4) Taqrii-b at-Tahzii-b, Ibnu Hajar al-'Asqalaa-ni.
5) Tahzii-b at-Tahzii-b, Ibnu Hajar al-'Asqalaa-ni.
6) Lisaa-n al-Mii-zaa-n, Ibnu Hajar al-'Asqalaa-ni.
7) ad-Durar al-Muntatharah, Jalaluddin as-Suyuthi.
8) as-Silsilah ad-Dho'iefah, Muhammad Naa-siruddin al-Albaa-ni.

0 comments:

About This Blog

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP